Nama : Ghea Ditha H M
NPM :
23213702
Kelas :
4EB28
TUGAS
1
Mata
Kuliah : Akuntansi Internasional
ARTIKEL
PERKEMBANGAN AKUNTANSI
INTERNASIONAL
Bersamaan dengan berkembangnya kesadaran terhadap faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan akuntansi, terdapat pula kenyataan bentuk-bentuk
akuntansi yang berbeda pada Negara-negara yang berbeda. Berbagai bentuk
akuntansi tersebut tentu saja dapat diklasifikasikan berdasarkan perbedaan dan
persamaan yang dimiliki. Klasifikasi akuntansi sistem pelaporan perlu dilakukan
untuk melakukan deskripsi, analisa dan prediksi terhadap perkembangan sistem
akuntansi. Meskipun terdapat perhatian yang mendalam mengenai banyaknya
pengaruh faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan akuntansi secara
global, para ahli juga percaya bahwa terdapat perbedaan pola secara sistematis
mengenai perilaku akuntansi di beberapa negara. Untuk mengetahui apakah
terdapat keseragaman atau perbedaan yang sistematis di dalam sistem akuntansi
yang mungkin dapat mengelompokkan beberapa negara menjadi satu, maka diperlukan
suatu pengklasifikasian yang memadai.
v Pengertian
Akuntansi Internasional adalah
akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara
yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan
pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar
mampu memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di perusahaan
pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Didalam Akuntansi Internasional
terdapat beberapa karakteristik era ekonomi global, antara lain:
1. Bisnis internasional
2. Hilangnya batasan-batasan antar
negara era ekonomi global sering sulit untuk mengindentifikasi Negara asal
suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi pada perusahaan multinasional
3. Ketergantungan pada perdagangan
internasional
4. Theory of comparative advantage
5. Imperfect market theory
6. Product cycle theory
7. Transfer technology and Strategic
Alliance
8. Tantangan bagi profesi akuntan dalam
pengembangan akuntansi :
a. Skill dan kompetensi yang dimiliki.
b. Memahami Cross Functional Linkages,
akuntan tidak hanya cukup mahir dalam teknik, prosedur dan standar akuntansi
tetapi juga harus biasa memandang bisnis sebagai suatu bentuk terintegrasi.
Seperti : kualitas produk, fleksibilitas produksi dan kemampuan untuk
memproduksi dan mengekspor dengan cepat agar bisa memenangkan persaingan global.
c. Analisis keuangan dan
perbandingannya. Perkembangan Akuntansi Internasional sudah seyogyanya diiringi
oleh kemampuan individu yang bergerak dalam bidang akuntansi untuk ikut andil
memajukan akuntansi. Akuntansi Internasional merupakan penghubung antarnegara.
Delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional harus
dipahami dengan baik agar tercipta harmonisasi antarnegara yang bertransaksi.
v Faktor yang mempengaruhi
Perkembangan Akuntansi Internasional
Selain itu
ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional,
yaitu :
1. Sumber pendanaan
Di
Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang
untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya,
dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan,
akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran
akuntansi yang konservatif.
2. Sistem Hukum
Dunia
barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus).
Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang
mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam
hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang
atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus
dalam kode yang lengkap.
3. Perpajakan
Di
kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak
terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi
tertentu.
4. Ikatan Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini
mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian
dan menentukan manakah yang paling utama.
7. Tingkat Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang
sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika
dibaca oleh pihak yang berkompeten.
8. Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
v Porsi Pengembangan Akuntansi
Internasional
Choi et.al
(1998 ; 38) mengungkapkan bahwa secara struktural pengembangan
akuntansi internasional yang terjadi sekarang meliputi porsi sebagai berikut :
1. Pola Pengembangan Komparatif
Pendekatan
yang dikembangkan oleh Mueller yang berbeda terhadap pengembangan
akuntansi dapat diamati di negara-negara barat yang memiliki sistem ekonomi
yang berorientasi pasar, meliputi; Pola makorekonomis, pola mikroekonomis,
pendekatan disiplin independen, dan pendekatan akuntansi seragam.
2. Pola Makroekonomis
Tujuan
perusahaan bisnis tentu saja lebih sempit daripada kebijakan ekonomi nasional.
Perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai, seringkali beroperasi
dalam dimensi dan ruang waktu yang terbatas, dan bertanggunggugat kepada
kelompok-kelompok kepemilikan yang jelas. Konsekuensinya, tujuan
perusahaan secara normal mengikuti kebijakan nasional. Hal ini bukan
kondisi absolut, karena perusahaan bisnis merupakan bagian dari kepntingan
publik yang mempengaruhi dan mengarahkan kebijakan-kebijakan nasional; jadi ada
hubungan sebab-akibat timbal balik.
·
Ada
tiga pernyataan yang berkaitan dengan pola ini yaitu :
a. Perusahaan bisnis merupakan unit
essential dalam struktur ekonomi suatunegara.
b. Perusahaan bisnis mencapai tujuannya
dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktivitas-aktivitasnya dengan
kebijakkan-kebijakkan ekonominasional dalam lingkungannya.
c. Kepentingan publik dilayani dengan
baik jika akuntansi perusahaan bisnissaling berhubungan erat dengan kebijakan
nasional.
v Klasifikasi Akuntansi
Internasional
Klasifikasi merupakan dasar untuk
memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional
berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut
cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan
sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya. Klasifikasi
mengungkapkan struktur dasar di mana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan
dan apa yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain.
Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita mengenai sistem
akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan
dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara empiris. Klasifikasi dengan
pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi dan pengalaman. Klasifikasi
secara empiris menggunakan metode statistic untuk mengumpulkan data prinsip dan
praktek akuntansi seluruh dunia.
·
Terdapat
2 pendekatan untuk klasifikasi sistem akuntansi yaitu:
a. Pendekatan Deduktif
Berkaitan dengan pendekatan deduktif
ini ada empat pendekatan dalam perkembangan akuntansi:
1. Macroeconomic Pattern
Dalam pendekatan ini bisa dilihat
bahwa ternyata akuntansi untuk bisnis berhubungan erat dengan kebijakan
perekonomian nasional. Tujuan perusahaan biasanya mengikuti kebijakan
ekonomi nasional. Beberapa Negara yang memakai pendekatan ini adalah
Swedia, Prancis, dan Jerman.
2. Microeconomic Pattern
Dalam pendekatan ini akuntansi
dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Konsep akuntansi merupakan derivasi
dari analisa ekonomi. Konsep utamanya adalah bagaimana mempertahankan
investasi modal dalam sebuah entitas bisnis.
3. Independent Discipline Approach
Akuntansi dipandang sebagai fungsi
jasa dan diderivasikan dari praktek bisnis. Negara Amerika dan Inggris menganut
pendekatan ini.
4. Uniform Accounting Approach
Akuntansi dipandang sebagai alat
yang efisien untuk administrasi dan control. Dalam hal ini akuntansi digunakan
untuk mempermudah penggunaan dan menyeragamkan baik pengukuran, pengungkapan
dan penyajian serta sebagai alat control untuk semua tipe bisnis dan pemakai,
termasuk manager, pemerintah dan otoritas perpajakan.
Klasifikasi yang dilakukan G. G. Mueller yang dimuat dalam
The International Journal of Accounting (Spring 1968) yang menggunakan
penilaian perkembangan ekonomi, kompleksitas bisnis, situasi social
politik serta sistem hukum, membagi Negara-negara ke dalam 10 kelompok
berdasarkan sistem akuntansi yaitu:
- Amerika Serikat / Kanada / Belanda
- Negara-negara persemakmuran Inggris
- Jerman / Jepang
- Daratan Eropa (Tidak termasuk Jerman Barat, Belanda dan Skandinavia)
- Skandinavia
- Israil / Meksiko
- Amerika Selatan
- Negara Berkembang
- Afrika (tidak termasuk Afrika Selatan)
- Negara-negara Komunis
b. Pendekatan Induktif
Sementara Nair dan Frank dalam The
Accounting Review (Juli 1980) membagi Negara-negara ke dalam 5 Group besar
yaitu (1) model persemakmuran Inggris, (2) model Amerika Latin / Eropa Selatan,
(3) model Eropa Utara dan Tengah, (4) model Amerika Serikat dan (5) Chili
berdasarkan perbedaan dalam praktek pengungkapan dan penyajian. Nair dan
Frank juga menilai tingkat hubungan pengelompokkan Negara-negara tersebut
dengan sejumlah variable seperti bahasa, struktur ekonomi dan
perdagangan. Ternyata terdapat perbedaan antara pengungkapan dan pengukuran di
masing-masing kelompok Negara tersebut.
Sementara Nobes dalam Journal of
Business Finance and Accounting(Spring 1983) mengidentifikasi faktor-faktor
yang membedakan sistem akuntansi yaitu:
- Tipe pemakai laporan keuangan yang dipublikasikan.
- Tingkat kepastian hukum.
- Peraturan pajak dalam pengukuran.
- Tingkat konservatisme.
- Tingkat keketatan penerapan dalam historical cost.
- Penyesuaian replacement cost.
- Praktek konsolidasi.
- Kemampuan untuk memperoleh provisi.
- Keseragaman antar perusahaan dalam menerapkan peraturan.
v Pengaruh-Pengaruh Terhadap
Perkembangan Dunia Akuntansi
Kultur dan akar sejarah suatu Negara
merupakan langkah awal untuk mengenali faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
akuntasi. Kultur merupakan elemen penting yang harus dipertimbangkan untuk
mengetahui bagaimana sebuah sistem social berubah Karen “pengaruh kultur yaitu:
(1) norma dan nilai suatu sistem dan (2) perilaku kelompok dalam interaksinya
di dalam dan di luar sistem.”
·
Elemen-elemen
structural dan cultural yang mempengaruhi bisnis
Hofstede mencoba meneliti
elemen-elemen structural dari budaya yang mempengaruhi kuat perilaku dalam
situasi organisasi dan institusi. Ada 4 dimensi yang diidentifikasikan yaitu:
1. Individualisme vs Kolektivisme
Individualism merupakan
kecenderungan fungsi social yang relative bebas dan individual berarti hanya
mengurus diri sendiri dan keluarganya. Kebalikannya, kolektivisme adalah
kecenderungan fungsi-fungsi social yang relative ketat di mana masing-masing
individu mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengan loyalitas yang tidak
perlu ditanyakan. Masalah utama dimensi ini adalah tingkat interdependensi
individu dalam sebuah masyarakat.
2. Large vs Small Power Distance
Power Distance adalah sejauh mana
anggota menerima kekuasaan dalam institusi dan organisasi didistribusikan tidak
merata. Masyarakat dalam Small Power Distance membutuhkan kesamaan kekuasaan
dan justifikasi untuk ketidaksejahteraan kekuasaan. Masyarakat di Large Power
Distance menerima perintah hirarki di mana tiap-tiap orang mempunyai tempat
tanpa perlu justifikasi lagi. Masalah utaman dimensi ini adalah bagaimana
sebuah masyarakat menangani ketidaksetaraan di antara orang-orang jika memang
terjadi.
3. Strong vs Weak Uncertainly Avoidance
Uncertainly Avoidance adalah tingkat
di mana anggota masyarakat merasa tidak nyaman dengan ketidakpastian dan
keraguan-keraguan. Strong Uncertainly Avoidance berusaha mempertahankan suatu
masyarakat yang begitu besar kepercayaannya dan kurang toleran terhadap orang
atau ide-ide alternative. Kebalikannya untuk Weak Uncertainly Avoidance. Tema
utama pada dimensi ini adalah bagaimana reaksi sebuah masyarakat terhadap fakta
bahwa waktu hanya berjalan satu arah dan masa depan tidak diketahui serta
apakah akan mencoba untuk mengontrol masa depan atau membiarkannya.
4. Maskulin vs Feminim
Maskulin cenderung pada suatu
masyarakat yang memberikan parameter pada keluarga, heroism dan sukses-sukses
material. Sebaliknya, feminism cenderung pada hubungan personal, toleran pada
kelemahan dan kualitas hidup. Tema utama pada dimensi ini adalah bagaimana
masyarakat memberikan peran-peran social berhubungan dengan masalah gender.
v Nilai Akuntansi
Gray mengidentifikasi 4 nilai
akuntansi:
1. Profesionalisme vs Statutory Control
Kemampuan untuk melakukan judgement
profesionalis secara individu serta berusaha mempertahankan regulasi
professional yang mandiri dilawankan dengan kepatuhan terhadap persyaratan
legal dan statutory control.
2. Uniformity vs Flexibility
Kecenderungan untuk melakukan
praktek akuntansi yang seragam dan konsisten antarperusahaan dibandingkan
dengan tingkat fleksibilitas untuk menerapkan praktek disesuaikan dengan
kondisi suatu perusahaan.
3. Conservatism vs Optimisme
Kecenderungan orang untuk
berhati-hati terhadap suatu tingkat resiko saat ini maupun ketidakpastian di
masa depan dibandingkan dengan perilaku yang lebih optimis dan keberanian untuk
mengambil resiko.
4. Secrecery vs Transparancy
Kecenderungan untuk melakukan
pembatasan pengungkapan informasi mengenai bisnis hanya pada pihak-pihak yang
terlibat intens dengan manajemen dan keuangan dibandingkan dengan yang lebih
transparan dan terbuka.
v Nilai
Akuntansi dan Klasifikasi Internasional
Setelah mengkaitkan nilai sosial
pada nilai akuntansi internasional, seperti perkataan Gray, ternyata
memungkinkan untuk membedakan antara kekuasaan sistem akuntansi, yaitu sejauh
mana sistem tersebut dipengaruhi oleh kontrol perundang-undangan atau profesionalisme,
dengan pengukuran dan pengungkapan karakteristik sistem akuntansi. Dengan cara
ini, nilai akuntansi dapat dihubungkan dengan karakteristik sistem akuntansi.
· Tekanan Internasional untuk
Perubahan Akuntansi
Sebuah model yang dibuat oleh Gray
(1988) untuk meneliti proses perubahan akuntansi. Diagram dalam model tersebut
mengidentifikasikan beberapa faktor penting mengenai tekanan internasional yang
mempengaruhi perubahan akuntansi seperti:







- Akuntansi internasional memperluas akuntansi yang bertujuan umum (general purpose yang berorientasi nasional, dalam arti luas untuk :
1.
Analisa
komparatif internasional.
2.
Pengukuran
dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi bisnis
mulitnasional.
3.
Kebutuhan
akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional.
4. Harmonisasi
keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas politik,organisasi,
profesi dan pembuatan standar
Sudut Pandang Sejarah
Awalnya,
akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi
modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam
kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping)
yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (1447).
Luca Pacioli
lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli
matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah
orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the Arithmetica Geometria
Proportioni et Proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang
berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni
Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu
dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli
did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was
trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book
that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen
rather than bankers”.
Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi
acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya
di Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris.
Luca memperkenalkan 3 (tiga) catatan penting yang harus dilakukan:
- Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
- Jurnal, di mana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
- Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan
sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di
Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk
menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan
ala Italia“ kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman
Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda
mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis
menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Tahun
1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan
tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi
di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke
seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu
model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi
Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis.
Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran
Rusia.
Paruh
Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu
disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi
semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah
nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum
nasional dan aturan profesional.
Sudut Pandang Kontemporer
Usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi
internasional merupakan sesuatu yang penting, hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor yang menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional.
Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan signifikan dan terus-menurus hambatan
perdagangan pengendalian modal secara nasional yang terjadi sesering kemajuan
teknologi informasi.
Pengendalian nasional terhadap arus valuta asing,
investasi asing langsung dan transaksi terkait, telah diliberalisasikan secara
dramatis beberapa tahun terakhir, sehingga hambatan bisnis internasional dapat
ditekan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan beberapa pengecualian, terdapat tren yang
kuat di seluruh dunia selama periode ini untuk melakukan privatisasi atas
perusahaan keuangan-milik pemerintah (terutama bank) dan untuk mengurangi atau
menghilangkan pengendalian valuta asing dan pembatasan dalam investasi
lintas-batas.
Kemajuan teknologi informasi menyebabkan perubahan
radikal dalam kegiatan ekonomi baik dalam kegiatan produksi maupun distribusi.
Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model
operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi
makna bahwa produksi semakin dialih kontrakkan (oittsoitrced) kepada siapa saja
dengan ukuran apa pun di mana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik
dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut.
Hubungan wajar timbal-balik yang menjadi karakter
hubungan perusahaan dengan pemasok, perantara dan pelanggan mereka digantikan
dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok,
perantara, pelanggan dan pelanggan dari pelanggan.
v Standar
Pelaporan Keuangan Internasional
Struktur IFRS
IFRS
dianggap sebagai kumpulan standar "dasar prinsip" yang kemudian
menetapkan peraturan badan juga mendikte penerapan-penerapan tertentu.
·
Standar
Laporan Keuangan Internasional mencakup:
a. Peraturan-peraturan Standar
Laporan Keuangan Internasional (bahasa Inggris: Internasional Financial
Reporting Standards (IFRS)) -dikeluarkan setelah tahun 2001
b. Peraturan-peraturan Standar
Akuntansi Internasional (bahasa Inggris: International Accounting
Standards (IAS)) -dikeluarkan sebelum tahun 2001
c. Interpretasi yang berasal dari
Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional (bahasa Inggris: International Financial
Reporting Interpretations Committee (IFRIC)) -dikelularkan setelah tahun
2001
d. Standing Interpretations Committee
(SIC)—dikeluarkan sebelum
tahun 2001
e. Kerangka Kerja untuk Persiapan dan
Presentasi Laporan Keuangan (1989) (bahasa Inggris: Framework for the
Preparation and Presentation of Financial Statements (1989))
Dalam membuat keputusan pihak
manajemen harus merujuk kepada, dan mempertimbangkan kemungkinan penerapan
akan, sumber-sumber berikut dalam urutan menurut:
- persyaratan dan panduan dalam Standar dan Interpretasi dalam menangani hal serupa dan berhubungan; dan
- penjelasan, kriteria pengenalan dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, pendapatan dan pengeluaran dalam Kerangka Kerja
Kerangka Kerja
Kerangka
kerja digunakan untuk Persiapan dan Presentasi Laporan
Keuangan menyampaikan prinsip-prinsip dasar IFRS.
Kerangka
kerja IASB dan FASB sedang dalam proses pembaharuan dan perangkuman. Proyek
Kerangka Konseptual Gabungan (bahasa Inggris: The Joint Conceptual
Framework project) bertujuan untuk memperbaharui dan merapikan
konsep-konsep yang telah ada guna menggambarkan perubahan di pasar, praktek
bisnis dan lingkungan ekonomi yang telah timbul dalam dua dekade atau lebih
sejak konsep pertama kali dibentuk.
Tujuan
keseluruhan adalah untuk menciptakan dasar guna standar akuntansi di masa
mendatang yang berbasis prinsip, konsisten secara internal dan diterima secara
internasional. Karena hal tersebut, (dewan) IASB dan FASB Amerika Serikat
melaksanakan proyek secara bersama.
Objektif laporan
keuangan
Sebuah
laporan keuangan harus menggambarkan pandangan benar dan adil atas usaha sebuah
organisasi. Oleh karena laporan-laporan ini digunakan oleh berbagai pihak,
laporan tersebut harus menggambarkan pandangan sebenarnya akan keadaan keuangan
sebuah organisasi.
Setelah
memabaca pembahasan diatas, kita dapat mengetahui perbedaan sistem akuntansi di
berbagai Negara. Pada pembahasan diatas terdapat beberapa Negara eropa
yang ternyata memiliki standard an sistem akuntansi yang berberda, walaupun
mereka terletak dalam satu benua. Terdapat pula pembahasan dari sistem
akuntansi Negara Jepang, yang merupakan Negara dengan benua yang sama dengan
Indonesia, yang ternyata juga sistem akuntansinya berbeda dengan Negara kita.
Melalui pembahasan ini pula kita dapat menilai apakah Negara kita cocok untuk
mengadaptasi salah satu sistem dari berbagai Negara diatas, yang mungkin dapat
kita bahas di lain kesempatan.
Sumber:
https://adamfirdaus46.wordpress.com/2015/03/22/perkembangan-dan-klasifikasi-akuntansi-internasional/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar